Apa Itu Kokurikuler? Makna, Fungsi, dan Pentingnya bagi Murid

Table of Contents
[www.gurunegeri.com] Apa itu Kokurikuler
Ilustrasi: Guru Negeri

Guru Negeri. Apa Itu Kokurikuler? Makna, Fungsi, dan Pentingnya bagi Murid. Dalam dunia pendidikan, istilah kokurikuler sering muncul berdampingan dengan kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler. Namun, banyak murid maupun orang tua yang masih belum memahami secara jelas apa itu kokurikuler dan mengapa kegiatan ini begitu penting dalam proses pembelajaran. Kegiatan kokurikuler bukan sekadar pelengkap, melainkan bagian integral dari kurikulum yang berfungsi memperkuat, memperdalam, sekaligus memperluas pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Lebih dari itu, kokurikuler juga berperan penting dalam membentuk karakter, keterampilan sosial, serta kesiapan peserta didik menghadapi tantangan di luar kelas.

Pengertian Kokurikuler

Kokurikuler merupakan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan untuk penguatan, pendalaman, dan/atau pengayaan kegiatan Intrakurikuler dalam rangka pengembangan kompetensi, terutama penguatan karakter.

Rancangan kegiatan kokurikuler sebaiknya mendorong murid bebas bereksplorasi melalui berbagai aktivitas yang menyenangkan dan bermakna. Kokurikuler berisi kegiatan eksperiensial, langsung, berorientasi pada tindakan dan berdasarkan keterampilan.

Berdasarkan landasan tersebut, kegiatan kokurikuler dalam panduan ini disajikan dalam bentuk pembelajaran kolaboratif lintas disiplin ilmu, gerakan 7 (tujuh) kebiasaan anak Indonesia hebat, dan/atau cara lainnya untuk memahami, mengaplikasi, dan merefleksi materi terhadap isu atau permasalahan nyata yang relevan bagi murid.

Tema dalam pelaksanaan kegiatan kokurikuler berfungsi menyatukan berbagai gagasan yang mengaitkan kegiatan pembelajaran sesuai dengan konteks sosial budaya dan karakteristik murid. Satuan pendidikan berperan penting dalam merancang muatan kokurikuler yang tidak hanya memperhatikan kebutuhan kurikulum, tetapi juga berlandaskan pada potensi dan kekuatan murid serta lingkungannya sebagai titik tolak pengembangan kegiatan. Dengan demikian, kegiatan kokurikuler menjadi ruang tumbuh yang otentik bagi murid untuk belajar dengan cara yang berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan

Pentingnya Kokurikuler

Dalam upaya mewujudkan bangsa yang cerdas dan maju, pendidikan bermutu untuk semua adalah komitmen yang harus selalu dipegang teguh. Komitmen ini tidak cukup diwujudkan hanya melalui pengalaman belajar intrakurikuler dan ekstrakurikuler saja, tetapi juga perlu diperkuat melalui kegiatan kokurikuler yang dirancang secara sistematis, bermakna, dan kontekstual. Kokurikuler memiliki peran strategis untuk menjembatani antara pembelajaran konseptual di kelas dan penerapannya dalam kehidupan nyata, sehingga murid dapat mengembangkan kompetensi secara lebih utuh dan kontekstual. Kompetensi dalam hal ini adalah delapan dimensi profil lulusan.

Kompetensi yang dimaksud adalah delapan dimensi profil lulusan, yaitu:
1. Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
2. Kewargaan
3. Penalaran kritis
3. Kreativitas
4. Kolaborasi
5. Kemandirian
6. Kesehatan
7. Komunikasi

Delapan dimensi profil lulusan merupakan hasil dari capaian pengetahuan, keterampilan, dan karakter. Disamping itu, delapan dimensi profil lulusan menumbuhkembangkan lulusan yang memiliki kepemimpinan efektif yang berintegritas, profesional, dan transformatif.

Kokurikuler juga memiliki peran untuk menciptakan ekosistem belajar yang menyenangkan, bermakna, dan memberdayakan, yang memungkinkan murid tumbuh menjadi pribadi yang utuh. Hal ini sejalan dengan konsep pembelajaran mendalam sebagaimana didefinisikan oleh Kemendikdasmen (2025), yaitu pendekatan yang memuliakan manusia dengan menekankan penciptaan suasana belajar yang berkesadaran (mindful), bermakna (meaningful), dan menggembirakan (joyful). Pembelajaran ini tidak hanya melibatkan olah pikir, tetapi juga olah hati, olah rasa, dan olah raga, secara holistik dan terpadu.

Dengan kata lain, kokurikuler memberi ruang hidup bagi pembelajaran mendalam untuk benar-benar terjadi bukan hanya di kepala murid, tetapi juga di hati, tangan, dan tindakan nyata mereka. Kokurikuler menjadikan satuan pendidikan bukan sekadar tempat belajar, tetapi tempat bertumbuh sebagai manusia seutuhnya.

Tujuan Kokurikuler

Kegiatan kokurikuler bertujuan mendukung tercapainya delapan dimensi profil lulusan secara nyata dan kontekstual melalui pengalaman belajar yang bermakna. Delapan dimensi profil lulusan merupakan hasil dari capaian pengetahuan, keterampilan, dan karakter. Disamping itu, delapan dimensi profil lulusan menumbuhkembangkan lulusan yang memiliki kepemimpinan efektif yang berintegritas, profesional, dan transformatif. Berikut ke delapan dimensi profil lulusannya:

1. Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan YME

Dimensi keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa mengacu pada individu yang memiliki keyakinan dan mengamalkan ajaran agama/kepercayaannya, berakhlak mulia, serta menjaga hubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, sesame manusia, dan lingkungan.

2. Kewargaan

Dimensi kewargaan mengacu pada individu yang bangga akan identitas dan budayanya, menghargai keberagaman, menjaga persatuan bangsa, menaati aturan bernegara dan bermasyarakat, serta menjaga keberlanjutan kehidupan, lingkungan, dan harmoni antarbangsa.

3. Penalaran Kritis

Dimensi penalaran kritis mengacu pada individu yang memiliki rasa ingin tahu, mampu berpikir logis dan analitis, serta mampu menganalisis dan menyelesaikan permasalahan, berargumentasi logis, dan memanfaatkan literasi dan numerasi untuk memecahkan masalah.

4. Kreativitas

Dimensi kreativitas mengacu pada individu yang mampu berperilaku produktif, menciptakan inovasi, dan merumuskan solusi bagi permasalahan di sekitarnya.

5. Kolaborasi

Dimensi kolaborasi mengacu pada individu yang membiasakan diri untuk peduli dan berbagi, serta membangun kerja sama dengan berbagai kalangan di lingkungan sekitar.

6. Kemandirian

Dimensi kemandirian mengacu pada individu yang mampu bertanggung jawab, berinisiatif, dan beradaptasi dalam pembelajaran dan pengembangan diri.

7. Kesehatan

Dimensi kesehatan mengacu pada individu yang menjalankan pola hidup bersih dan sehat berdasarkan pemahaman tentang kebugaran, kesehatan fisik dan mental, dan berkontribusi secara positif terhadap lingkungannya.

8. Komunikasi

Dimensi komunikasi mengacu pada individu yang memiliki kemampuan menyimak, membaca, berbicara, dan menulis dengan baik dan benar, sesuai etika dalam beragam konteks dan moda.

Karakteristik Kokurikuler

Sebuah kegiatan dapat dikembangkan sebagai bagian dari kokurikuler jika bertujuan untuk memperkuat delapan dimensi profil lulusan, menunjang kegiatan intrakurikuler baik secara langsung maupun tidak langsung, serta memberi pengalaman belajar yang bermakna dan kontekstual bagi murid. Dalam konteks ini, kokurikuler dapat dilaksanakan dalam tiga cara, yaitu: pembelajaran kolaboratif lintas disiplin ilmu; Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (7 KAIH); dan/atau 3) cara lainnya.

Cara lainnya mengacu pada kurikulum satuan pendidikan dan/atau kebijakan pemerintah. Satuan pendidikan dapat memilih cara pelaksanaan kokurikuler disesuaikan dengan analisis potensi dan kebutuhan. Kriteria kegiatan kokurikuler adalah:

1. Memiliki tujuan untuk memperkuat satu atau lebih dari delapan dimensi profil lulusan.

2. Mengembangkan tema sebagai muatan pembelajaran yang relevan dengan konteks sosial budaya dan karakteristik murid.

3. Mengelola alokasi waktu secara fleksibel mengacu pada struktur kurikulum yang berlaku.

4. Mengembangkan rangkaian kegiatan secara terencana (memuat tujuan, langkahlangkah pelaksanaan, dan asesmen).

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kokurikuler memiliki makna dan fungsi yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Kegiatan ini tidak hanya mendukung pencapaian akademik, tetapi juga membentuk karakter, meningkatkan keterampilan sosial, serta menyiapkan peserta didik agar mampu beradaptasi dengan tantangan kehidupan nyata. Dengan memahami apa itu kokurikuler beserta manfaatnya, sekolah, guru, dan orang tua diharapkan dapat lebih mendorong keaktifan siswa dalam berbagai kegiatan yang terintegrasi dengan kurikulum. Pada akhirnya, kokurikuler menjadi jembatan untuk mencetak generasi unggul yang berprestasi sekaligus berkarakter kuat.

Referensi:
Purnamasari, Nina dkk. 2025. Panduan Kokurikuler Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah. Jakarta: Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.

Posting Komentar